Pada tanggal 29 April 2014 Ponpes dan Madin Al-Islam bekerjasama dengan Kemenag Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan TRAINING JURNALISTIK SANTRI,
Pelatihan ini diawali dengan sambutan panitia dan dilanjutkan sambutan pengasuh sekaligus membuka kegiatan yang di sampaikan langsung oleh beliau Ustadz Abah Endarka Hana S.H. Setelah acara pembukaan acara sepenuhnya diserahkan kepada pemateri yang di berikan oleh Bapak Dr. H. Abdul Mustaqim, M.Ag. Pengasuh Pesantren LSQ (Lingkar Studi Al-Qur'an) Ar-Rahmah Yogyakarta dan salah satu dosen di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Dalam Training tersebut, bapak Mustaqim memberikan beberapa materi. Diantaranya, menulis berita, tipe-tipe jurnalistik, pentingnya jurnalistik bagi santri, dan kekreatifitasan menulis.
Training yang berlangsung 3 jam ini, terjadi proses dialog yang cukup menggairahkan. Begitu, bapak Mustaqim memberikan waktu untuk bertanya, para santri sangat antusias bertanya. Para santri sebagian besar bertanya tentang bagaimana menjadi penulis yang professional dan handal. Dan bagaimana cara agar mudah tulisan-tulisan yang ada, mudah dimuat di media cetak,semisal surat kabar atau lokal.
Dengan adanya training ini diharapkan agar banyak penulis dari kalangan santri, Dimana mendorong para santri agar mampu menjadi penulis yang produktif. Agar dapat mempengaruhi pandangan dunia terkait dengan pemberitaan tentang pesantren misalnya, dan Agama Islam secara umum.
by: SIF
Pelatihan ini diawali dengan sambutan panitia dan dilanjutkan sambutan pengasuh sekaligus membuka kegiatan yang di sampaikan langsung oleh beliau Ustadz Abah Endarka Hana S.H. Setelah acara pembukaan acara sepenuhnya diserahkan kepada pemateri yang di berikan oleh Bapak Dr. H. Abdul Mustaqim, M.Ag. Pengasuh Pesantren LSQ (Lingkar Studi Al-Qur'an) Ar-Rahmah Yogyakarta dan salah satu dosen di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Dalam Training tersebut, bapak Mustaqim memberikan beberapa materi. Diantaranya, menulis berita, tipe-tipe jurnalistik, pentingnya jurnalistik bagi santri, dan kekreatifitasan menulis.
Training yang berlangsung 3 jam ini, terjadi proses dialog yang cukup menggairahkan. Begitu, bapak Mustaqim memberikan waktu untuk bertanya, para santri sangat antusias bertanya. Para santri sebagian besar bertanya tentang bagaimana menjadi penulis yang professional dan handal. Dan bagaimana cara agar mudah tulisan-tulisan yang ada, mudah dimuat di media cetak,semisal surat kabar atau lokal.
Dengan adanya training ini diharapkan agar banyak penulis dari kalangan santri, Dimana mendorong para santri agar mampu menjadi penulis yang produktif. Agar dapat mempengaruhi pandangan dunia terkait dengan pemberitaan tentang pesantren misalnya, dan Agama Islam secara umum.
by: SIF