Rabu, 30 April 2014

TRAINING JURNALISTIK SANTRI 2014

Pada tanggal 29 April 2014 Ponpes dan Madin Al-Islam bekerjasama dengan Kemenag Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan TRAINING JURNALISTIK SANTRI,
Pelatihan ini diawali dengan sambutan panitia dan dilanjutkan sambutan pengasuh sekaligus membuka kegiatan yang di sampaikan langsung oleh beliau Ustadz Abah Endarka Hana S.H. Setelah acara pembukaan acara sepenuhnya diserahkan kepada pemateri yang di berikan oleh Bapak Dr. H. Abdul Mustaqim, M.Ag. Pengasuh Pesantren LSQ (Lingkar Studi Al-Qur'an) Ar-Rahmah Yogyakarta dan salah satu dosen di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Dalam Training tersebut, bapak Mustaqim memberikan beberapa materi. Diantaranya, menulis berita, tipe-tipe jurnalistik, pentingnya jurnalistik bagi santri, dan kekreatifitasan menulis.
Training yang berlangsung 3 jam ini, terjadi proses dialog yang cukup menggairahkan. Begitu, bapak Mustaqim memberikan waktu untuk bertanya, para santri sangat antusias bertanya. Para santri sebagian besar bertanya tentang bagaimana menjadi penulis yang professional dan handal. Dan bagaimana cara agar mudah tulisan-tulisan yang ada, mudah dimuat di media cetak,semisal surat kabar atau lokal.

Dengan adanya training ini diharapkan agar banyak penulis dari kalangan santri, Dimana mendorong para santri agar mampu menjadi penulis yang produktif. Agar dapat mempengaruhi pandangan dunia terkait dengan pemberitaan tentang pesantren misalnya, dan Agama Islam secara umum.
by: SIF


Rabu, 12 Februari 2014

SUPERVISI DAN MONITORING MADIN DAN PONPES OLEH KEMENAG KOTA YOGYA

Bismillahirrohmanirrohim

Keberadaan Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, telah tumbuh dan berkembang sejak masa penyebaran Islam dan telah banyak berperan dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat. Sejarah perkembangan Pondok Pesantren menunjukkan bahwa lembaga ini tetap eksis dan konsisten menunaikan fungsinya sebagai pusat pengajaran ilmu-ilmu agama Islam (tafaqquh fiddin) sehingga dari pesantren lahir para kader ulama, guru agama, muballigh yang sangat dibutuhkan masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan pada Pondok Pesantren juga mengalami pembaruan dan pengembangan, khususnya kurikulum dan metode pembelajarannya. Sebagian pesantren telah mengakomodasi program pendidikan madrasah atupun sekolah dan sebagian lagi tetap mempertahankan pola pendidikan khas pesantren yang telah lama berlaku di pesantren dengan adanya Madrsah Diniah. Dalam rangka peningkatan pelayanan, Pondok Pesantren pada masyarakat Ponpes dan Madin Al-Islam diberikan
supervisi dan monitoring oleh Kemenag Kota Yogyakarta. Alhamdulilah supervisi dan monitoring berjalan dengan lancar. Adapun evaluasi yang diberikan oleh Supervisor, bahwasanya Ponpes dan Madin Al-Islam sudah cukup baikdan terus meningkatkan mutunya. Mungkin ada sedikit yang belum terpenuhi, karena memang ada beberapa faktor baik itu dari dalam ataupun luar.Dan hal itu dimaklumi.
Dengan adanya supervisi ini semoga Ponpes Dan Madin Al-Islam dapat bertafaquh fiddin,menyebarkan ilmu-ilmu Allah SWT. Dan dapat meningkatkan mutu para santri,sehingga ilmu para santri berkah dan  bermanfaat fiddini waddunya wal-akhiroh,,,amiennn...





Sabtu, 08 Februari 2014

Jadwal Supervisi dan Monitoring Madin Yogyakarta


Bismillahirrahmanirohim
Bulan Februari 2014 Madinalis (Madrasah Diniyah Al-Islam Yogyakarta) mendapat Pembinaan kunjungan kerja (Supervisi dan Monitoring) dari PD Pesantren dan Madrasah Diniyah Kemenag Yogyakarta.
Pembinaan (Supervisi dan Monitoring) meliputi
1. Administrasi Kelembagaan
2. Data Santri
3. Kurikulum
4. Ketenagaan
5. Sarana Prasarana

Jumat, 11 Oktober 2013

Prestasi Santri Madin Al-Islam (Juara MQK 2013)

Santri Madin Al-Islam Yogyakarta berhasil meraih juara dalam MQK (Musabaqah Qira'atul Kutub) Tingkat DIY di Kabupaten Gunungkidul yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Qur'an Wal Irsyad  pada Rabu, 9 Oktober 2013.

Santri Al-Islam yang berhasil meraih prestasi juara adalah:
  1. Nur Hasanah : Juara 2 Bidang Tarikh Wustho Putri (Kitab Rokhitul Makhtum)
  2. Nuril Huda : Juara 3 Bidang Balaghah Wustho Putra (Kitab Jauharul Maknun)
  3. Novi A'yuni Masykuroh : Juara 3 Bidang Nahwu Ula Putri (Kitab Jurumiyah)
  4. Muhammad Atho'illah : Juara 3 Bidang Tarikh Ula Putra (Kitab Nurul Yaqin)
  5. Nicky Syahrul Adam : Juara harapan 1 Bidang Fiqih Ula Putra (Kitab Sullam Taufiq)
  6. Sayyidatur Rofi'ah : Juara harapan 1 Bidang Fiqih Ula Putri (Kitab Sullam Taufiq)
  7. Krisna Ulin Nuha : Juara harapan 1 Bidang Aklaq Ula Putra (Kitab Ta'limul Muta'allim)
  8. Iftitah Isykarima : Juara harapan 1 Bidang Akhlaq Ula Putri (Kitab Ta'lim Muta'allim)
  9. Miftakhu Zaqia :Juara harapan 1 Bidang Tarikh Putri (Kitab Nurul Yaqin)
  10. Thoriq Aqdam Avicena : Juara harapan 1 Bidang Nahwu Ula Putra (Kitab Jurumiyah)
Sebelumnya dalam seleksi tingkat Kota Yogyakarta yang berlangsung di Aula Kemenag Kota Yogyakarta pada bulan September 2013 para santri Al-Islam tersebut berhasil keluar sebagai juara 1 dan berhak mewakili Kota Yogyakarta pada MQK Tingkat DIY.

Jumat, 13 September 2013

Rabu, 25 April 2012

Madrasah Diniyah Takmiliyah ”Al-Islam” Yogyakarta berdiri sejak tahun 2007 terletak di sebelah barat daya kota Yogyakarta, dengan alamat Jl. Bantul, Gedongkiwo MJ I / 814 – 890  Yogyakarta, di bawah naungan Yayasan Al Islam Yogyakarta.


MDT AL-ISLAM YOGYAKARTA TERAKREDITASI "B"


Menerima Santri Baru Tahun 1433 H/2012 M
Tempat Pendaftaran :
  1. MDT Al-Islam (Komplek Ponpes Al-Islam) Gedongkiwo MJ I/814 RT 45 RW 10 Telp. 0274 - 389435
  2. Komplek Masjid Agung Condronegaran Gedongkiwo MJ I/890
Hal-hal yang belum jelas dapat ditanyakan di tempat pendaftaran.


CP : Nurul Isnaini HP. 081578866744

Jumat, 06 April 2012

Lulusan SD dan SMP Diwajibkan Kantongi Ijazah MDT

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kab.Bandung mulai pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2012/2013 mewajibkan lulusan SD untuk memiliki ijazah Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) saat melanjutkan ke SMP/MTs. Kewajiban sama juga untuk siswa SMP yang akan ke SMA/SMK/MA.
"Ketentuan harus memiliki ijazah madrasah diniyah tercantum dalam Peraturan daerah (Perda) No. 7/2008 dan Perbup No. 34/2010 tentang kewajiban belajar di MDT," kata Kepala Disdikbud Kab. Bandung, H. Juhana, di sela-sela lomba calustung, calisqur, dan olimpiade MIPA di Pontren Baitul Arqam, Kamis (29/3).
Lebih jauh Juhana mengatakan, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA negeri maupun swasta harus melihat ada atau tidaknya ijazah MDT pada saat PPDB. "Kalau calon siswa belum memiliki ijazah MDT bisa saja diterima sebagai siswa, namun diharuskan belajar di MDT sehingga bisa mempunyai ijazah MDT," ujarnya.
Sumber : http://ponpesalislamyk.blogspot.com